SEDERHANA DLM SUNNAH LEBIH BAIK DARI PADA SEMANGAT TAPI SESAT

Jumat, 05 Maret 2021

KISAH PENCIPTAAN ADAM

KISAH PENCIPTAAN ADAM

● Sebelum menciptakan Adam, Allah memberitahukannya kepada para Malaikat

Allah Ta'ala berfirman,

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

"Ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para Malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi”.

قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ

"Mereka (para Malaikat) berkata, mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ?”.

قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

"Allah berfirman, sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Qs. Al-Baqarah: 30).

Perkataan para Malaikat tentang kerusakan dan pertumpahan darah yang akan dilakukan manusia di muka bumi berdasarkan apa yang pernah dilakukan jin di muka bumi sebelum Adam 'alaihis sallam diciptakan. (Lihat al-Bidayah wan Nihayah dan Tafsir Ibnu Katsir, Surat al-Baqarah: 30).

● Allah perintahkan para Malaikat dan Jin bersujud kepada Adam

Setelah Adam 'alaihis sallam diciptakan, Allah Ta'ala memerintahkan para Malaikat dan Jin untuk sujud kepada Adam.

Allah Ta'ala berfirman,

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, “Sujudlah kalian kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir (inkar)". (Qs. Al-baqarah: 34).

Ini merupakan kemulian yang sangat agung yang Allah Azza wa Jalla anugerahkan kepada Adam 'alaihis sallam.

Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan dalam tafsirnya, “Allah memerintahkan kepada para Malaikat yang saat itu sedang bersama dengan Iblis, bukan kepada semua Malaikat yang ada di langit, ‘Sujudlah kepada Adam !’. Semua Malaikat itu sujud kepada Adam kecuali Iblis. Dia tidak mau sujud dan menyombongkan diri. Dia mengatakan, ‘saya tidak akan sujud kepadanya. Saya lebih baik daripada dia. Saya lebih tua dan lebih kuat. Engkau telah menciptakan aku dari api sementara Adam, Engkau ciptakan dari tanah’. Iblis memandang bahwa api lebih kuat daripada tanah. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir).

Sujud yang dimaksudkan pada ayat diatas adalah bentuk penghormatan dan pemuliaan, bukan seperti sujud dalam shalat. Karena sujud yang seperti dalam shalat merupakan hak Allah yang tidak boleh diberikan kepada selain Allah Azza wa Jalla. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir).

● Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama

Kemuliaan lain yang Allah berikan kepada Nabi Adam adalah diajarinya seluruh nama-nama benda dihadapan para Malaikat.

Allah Ta'ala berfirman,

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian Dia mengemukakannya kepada para Malaikat dan berfirman, "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kalian memang benar orang-orang yang benar !”.

Allah Ta'ala berfirman,

قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ  إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

"Mereka menjawab, maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”.

Allah Ta'ala berfirman,

قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ

"Allah berfirman, hai Adam !, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”.

Allah Ta'ala berfirman,

فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ

"Maka setelah Adam memberitahukan kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu tampakkan dan apa yang kamu sembunyikan ?”. (Qs. Al-Baqarah: 31-33).

● Allah perintahkan Adam untuk tinggal di Surga

Setelah para Malaikat diperintahkan untuk sujud kepada Adam, Allah perintahkan Adam untuk tinggal dalam Surga.

Allah Ta'ala berfirman,

وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ

"Dan Kami berfirman, Wahai Adam !, tinggallah engkau dan isterimu di Surga ini !. Dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu mendekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim". (Qs. Al-Baqarah: 35).

Untuk melengkapi kebahagian Adam 'alaihis sallam, Allah menciptakan Hawa yang diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk Adam 'alaihis sallam untuk menemaninya di dalam Surga, keduanya diperbolehkan untuk menikmati semua kenikmatan di dalam surga, kecuali memakan satu jenis buah.

Para Ulama berbeda pendapat tentang jenis buah yang dilarang untuk di makan itu. Sebagian mereka menyebutkan buah anggur, dan ada yang berpendapat buah zaitun, dan ada yang mengatakan gandum. (Lihat al-Bidayah wan Nihayah dan tafsir Ibnu Katsir).

Jenis buah yang terlarang bagi Adam 'alaihis sallam dan Hawa untuk mengkonsumsinya tidak diketahui jenisnya, walaupun sebagian Ulama menyebutkan beberapa jenis buah, tapi selama Allah tidak menjelaskannya maka memahami ayat tanpa menentukan jenisnya lebih baik. (Llihat, Tafsir Suratil Baqarah, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, hlm. 129).


Disunting dengan sedikit perubahan redaksi dari: https://almanhaj.or.id/5919-kisah-penciptaan-nabi-adam-alaihissallam.html


________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar