SEDERHANA DLM SUNNAH LEBIH BAIK DARI PADA SEMANGAT TAPI SESAT

Minggu, 07 Maret 2021

TEMPAT NABI ADAM DITURUNKAN DI BUMI

TEMPAT NABI ADAM DITURUNKAN DI BUMI

Didalam Al-Qur'an Allah Ta'ala menurunkan Nabi Adam 'alaihis salam di Bumi, setelah Nabi Adam memakan buah pohon larangan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an,

فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ

“Lalu keduanya (Adam dan Hawa) digelincirkan oleh syaitan dari Surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula. Dan Kami berfirman, “Turunlah kamu !, sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kalian ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Qs. al-Baqarah: 36).

Adapun mengenai tempat dimana Nabi Adam 'alaihis salam diturunkan, tidak ada keterangannya baik didalam Al-Qur'an maupun didalam hadits Nabi yang sohih.

Memang ada beberapa hadits yang menyebutkan tempat turunnya Adam di Bumi, namun statusnya dhaif (lemah).

Seperti hadis,

نزل آدم الهند واستوحش

"Adam turun di India dan beliau merasa asing".

Hadis ini diriwayatkan Ibnu Asakir dalam Tarikh Damaskus (7/437), dan statusnya dhaif (lemah). Sebagaimana keterangan dalam as-Silsilah ad-Daifah.

Karena diturunkannya Nabi Adam alaihis salam di Bumi tidak ada keterangan dari Al-Qur'an dan hadits Nabi yang sohih, maka para Ulama memiliki pendapat yang berbeda.

Al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan, ada sekitar 4 pendapat Ulama mengenai hal ini, yaitu :

1. Adam diturunkan di India, sedangkan Hawa diturunkan di Jedah. Ini pendapat dari Imam Hasan al-Bashri.

2. Adam dan Hawa keduanya sama-sama diturunkan di India.

3. Adam diturunkan di Dahna, suatu daerah antara Mekah dan Thaif. Ini keterangan dari Ibnu Abbas sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abi Hatim. Sementara dalam riwayat Imran bin Uyainah, Dahna adalah satu tempat di India.

4. Adam diturunkan di Shafa dan Hawa diturunkan di Marwah. Ini merupakan keterangan Ibnu Umar menurut riwayat Ibnu Abi Hatim.

(Tafsir Ibnu Katsir, 1/237).

Terlepas dari semua pendapat diatas, kajian masalah ini masuk dalam ranah kajian masalah ghaib. Sementara kita tidak boleh berbicara masalah ghaib kecuali sebatas kabar yang diberitakan oleh pemilik kabar ghaib, Allah ta’ala atau melalui wahyu Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disamping itu, mengetahui dimana Adam dan Hawa diturunkan dengan pasti juga, tidak akan memberikan pengaruh yang berarti bagi ketakwaan kita.

Allahu a’lam.


Disunting dengan sedikit perubahan dari: https://konsultasisyariah.com/29315-tempat-adam-diturunkan.html


___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar